Wednesday, August 3, 2011

"Apa Jadinya Durian Tanpa Duri??" (+pict)

Durian gundul (buah gundulan) berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keunikan buah ini terletak pada buahnya yang tidak memiliki duri seperti buah durian pada umumnya sehingga dapat mempermudah dalam penanganan pasca panen.

-Bentuk buahnya sekilas seperti tempurung kelapa, ukurannya sebesar buah melon dengan bobot 800-900 gr. Buah matang mengeluarkan aroma khas durian. Ini memang durian, tapi tanpa duri! Rasa daging buahnya enak dan manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix. 
-Ketebalan daging buah 0,5 cm seperti daging buah durian lokal pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 – 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 – 700 dpl.
-Tanaman durian gundul ini merupakan tanaman durian yang mengalami mutasi bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada.


Durian adalah salah satu buah yang terkenal dngan kelezatannya serta memiliki rasa dan harga yang spesial, di samping hal buah satu ini terkenal dengan durinya,oleh sebab itu buah raja ini dinamakan durian. Nah bagaimana jadinya kalau durian tidak atau tanpa duri? apakah buah durian tanpa duri ini ada?

yup ini benar-benar nyata namanya Durian Gundul, kalau di bandingkan dengan rasa dan besarnya durian ini memiliki beberapa keunggulan,di samping aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kalau anda terkena kulit dari durian ini

Pengelola Taman Wisata Mekarsari, Bogor, Jawa Barat, mengembangkan jenis buah durian tanpa duri yang langka asli asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Durian gundul merupakan buah langka asli NTB yang dikembangkan oleh peneliti di Taman Wisata Mekarsari,” kata Kepala Seksi Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Wisata Mekarsari, Catherina Day di Jakarta, Selasa.


Catherina mengatakan, peneliti berhasil memperbanyak tanaman durian gundul (Durio zibethinus) melalui proses vegetasi, yakni grafting dan okulasi (perkimpoian langsung melalui daun atau tangkainya).

Peneliti di Mekarsari berhasil memperbanyak jumlah bibit durian gundul hingga mencapai 1.000 tanaman dan dipasarkan kepada pengunjung dengan harga Rp 40.000 per bibit.

Catherina menuturkan, pengelola Taman Wisata Mekarsari juga mengembangkan ratusan jenis bibit tanaman buah langka asli lokal, seperti nangka tanpa kulit asli Bekasi (Jawa Barat), nangka tikus, serta melon kotak (Cucumis melo).

Saat ini Taman Wisata Mekarsari memiliki luas area lahan sekitar 264 hektar, 78 famili, 400 spesies, 1.437 varietas dan 100.000-an jenis tanaman.

Catherina mengungkapkan Taman Wisata Mekarsari sudah memberikan kontribusi pemberian bibit tanaman buah-buah hingga mencapai 50.000 tanaman per bulannya kepada masyarakat, sejak 2007 atau 600.000 jenis tanaman setiap tahunnya.

Terkait dengan jumlah pengunjung pada masa liburan sekolah, Catherina mentargetkan jumlah wisatawan kisaran 300.000 hingga 400.000 orang selama tiga pekan pada Juni 2009.


“Kami mentargetkan jumlah pengunjung pada 2009 sebanyak 70.000 hingga 120.000 orang per bulannya,” katanya seraya menambahkan jumlah pengunjung pada tahun 2009 diprediksikan menurun dibanding tahun sebelumnya yang ditargetkan 90.000 orang per bulannya.

Catherina beralasan tren penurunan tersebut karena adanya jadwal kampanye pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), sehingga masyarakat sibuk terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.