Setelah sebelumnya film The Exorcist dan The Exorcism of Emily Rose tayang dan menjadi hit di dunia, termasuk Indonesia, kini The Last Exorcism tayang menjawab kehausan orang akan film mengenai pengusiran setan tersebut. Ketiganya mungkin memang memiliki judul yang mirip, tapi sebetulnya ketiga film tersebut bukanlah sebuah sekuel atau berada dalam produksi yang sama.
The Last Exorcism sendiri adalah sebuah film horor mockumentary, sebuah genre baru yang memang sedang naik belakangan ini, khususnya dalam film horor.
Cotton Marcus adalah seorang pendeta yang tinggal di Baton Rouge Louisiana yang biasa melakukan ‘ritual pengusiran setan’ secara individu. Cotton yang ingin melakukan pengusiran setan untuk terakhir kalinya setuju untuk bergabung dalam sebuah tim film dokumenter yang ingin menguak tentang pengusiran setan palsu.
Secara acak ia memilih sebuah surat yang akhirnya membawa Cotton dan tim beranggotakan dua orang tersebut ke rumah peternakan Louis Sweetzer. Louis mengatakan bahwa Nell, anak perempuannya, kerasukan setan dan meminta Cotton melakukan ritual tersebut. Yang Louis tak tahu adalah Cotton melakukan pengusiran setan palsu, ia menempatkan pengeras suara tersembunyi di dalam kamar dan berbagai alat elektronik lainnya yang menguatkan proses ritual tersebut. Setelah melakukan ‘ritual’ tersebut Cotton dan timnya pergi ke motel untuk istirahat dan kamera pun dimatikan.
Kamera kembali dinyalakan dan tim dokumenter terlihat berlari ke arah sebuah kamar, tanpa mereka sadari dan ketahui bagaimana caranya, Nell berada dalam kamar Cotton dengan tatapan kosong yang mengerikan. Disinilah permulaan rangkaian suara angin, deritan kayu dan kehadiran Nell sendiri terasa mengerikan dan membuat jantung Anda berdegup kencang.