Sebelumnya, Abu Hamza mengeluh jika jubah yang ia biasa pakai untuk salat rusak akibat tidak ada tempat penyimpanan yang sesuai di kamar tahanannya. Pria yang diincar oleh pemerintah Amerika Serikat atas kasus yang berhubungan dengan Al Qaeda tersebut, mendesak untuk dibelikan sebuah lemari untuk baju-bajunya.
Tidak sia-sia upaya Hamzah untuk meminta lemari dipenuhi pihak rumah tahanan (rutan). Akhirnya petugas penjara bersedia memenuhi tuntutannya untuk memesan sebuah lemari pakaian besar yang cukup untuk pakaiannya.
Seperti dilansir The Sun, Senin (14/12/2009), kesanggupan pihak penjara untuk memenuhi tuntutan pria yang menderita cacat di tangannya ini, memicu kritikan dari warga Inggris. Mereka nilai kesediaan pihak penjara untuk memenuhi keinginan Hamzah amat menggelikan.
"Orang-orang bertanya apalagi yang akan disediakan untuknya, mungkin saja seorang pelayan." komentar seorang warga.
Selain lemari, Hamza yang dikenai kurungan sejak 2006 atasan tuduhan menebar kebencian juga memiliki tuas keran sehara 650 poundsterling atau sekira Rp9,9 juta didalam selnya. Kementrian Kehakiman Inggris berdalih jika kelebihan yang diberikan pada Hamza diberikan atas alasan untuk mempermudah dirinya yang menderita cacat.(okezone.com)